SELAMAT DATANG DI DUNIA BINTANG

TRANSLATOR

Rabu, 02 Mei 2012

Deteksi Dini Komplikasi Ibu dan Janin

posted by: Dunia Bintang
Selama pemeriksaan antenatal, bidan akan memberitahu pasien jika ia mengalami tanda-tanda bahaya dan akan mendeteksinya. Hal ini, penting bagi bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya yang kemungkinan akan dialami ibu dan janin
Deteksi dini komplikasi ibu dan janin meliputi :
  1. Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda
  2. Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda
Perdarahan pervaginam
  1. Abortus
  2. Kehamilan Mola
  3. Kehamilan Ektopik
Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
  • Abortus spontan, abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
  • Abortus buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan (abortus provokatus).
  • Abortus infeksius, abortus yang disertai komplikasi infeksi. Penanganan dengan pengosongan uterus.
  • Missed abortion, perdarahan disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Penanganannya dengan tindakan dilatasi.
Tabel 1. Tanda dan Penanganan Abortus Sesuai Jenisnya
Jenis AbortusTandaPenanganan
IminenFlek (darah coklat)Bed rest total
InsipienOstium terbuka, darah +, nyeriDilatasi & kuterase
InkomplitDarah -/+, nyeri, sebagian konsepsi keluarDigital, uterotonika & antibiotika
KomplitHasil konsepsi keluarUterotoni


Kehamilan Mola
Suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi, hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korealis disertai dengan degenerasi hidropik. Tandanya adanya perdarahan, besar uterus tidak sesuai umur kehamilan, tidak ada tanda pasti hamil, keluar jaringan mola, kadar HCG positif, muka dan badan pucat kekuningan dan saat USG ada gambaran seperti badai salju. Penanganannya adalah evakuasi mola secepatnya dan periksa ulang secara teratur.
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri, seperti di ovarium, serviks dan tuba fallopi.
Tanda dan gejalanya adalah HCG positif, amenorea, perdarahan vagina, nyeri abdomen bagian bawah, pucat/ anemi, kesadaran menurun dan lemah, syok hipovolemik, nyeri goyang porsio dan perut kembung. Penanganannya dilakukan stabilisasi dengan merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif.
Hipertensi gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre eklamsia tidak murni. Hipertensi dalam kehamilan sering dijumpai dalam klinis, yang terpenting adalah menegakkan diagnosis seawal mungkin.
Tabel 2. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII (2003)
KlasifikasiSistolikDiastolik
Normal< 120< 180
Pre hipertensi120 – 13980 – 89
Hipertensi stadium I140 – 15990 – 99
Hipertensi stadium II>= 160>= 10
Definisi hipertensi dalam kehamilan menurut WHO :
  • Tekanan sistol ? 140 atau tekanan diastol ? 90 mmHg.
  • Kenaikan tekanan sistolik ? 15 mmHg dibandingkan tekanan darah sebelum hamil atau pada trimester pertama kehamilan.
Penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan dengan memberikan obat anti hipertensi antara lain Methyldopa, Labetalol, Nifedipin SR dan Hydralazine.
Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut/ abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri abomen yang menunjukkan masalah yang mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah istirahat. Hal ini bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
Perdarahan per vaginam
Perdarahan per vaginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta atau perdarahan yang belum jelas sebabnya) dan bukan dari kelainan plasenta (erosi, polip, varises yang pecah).

Plasenta PreviaAdalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi ostium uteri internal. Tanda dan gejalanya adalah perdarahan tanpa nyeri atau perdarahan dengan awitan mendadak. Penanganannya adalah dengan terapi pasif yaitu jangan melakukan periksa dalam, lakukan USG, evaluasi kesejahteraan janin, rawat inap/ tirah baring atau terapi aktif  dengan mengakhiri kehamilan
Gerakan janin berkurang
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
Kematian janin
Merupakan komplikasi kehamilan yang berat.
Penyebab umum : abnormalitas kromosom, malformasi kongenital. Infeksi, penyebab imunologi dan komplikasi penyakit maternal.
Temukan pada saat pengkajian : gerakan janin menghilang, DJJ tidak terdengar, keluar flek disertai nyeri, kontraksi uterus dan penipisan serviks, janin lahir mati dan kurus. Penanganan : akhiri kehamilan dengan induksi bila tidak terjadi persalinan spontan.

Related Posts

|

0 komentar: